Kamis, 07 April 2011

Tahu dan Tempe akan Diekspor ke Amerika

Benarkah makanan khas Indonesia Tahu dan Tempe akan diekspor ke Amerika Serikat (AS)? Pertanyaan ini terlontar dalam hati saya ketika melihat pada hari Rabu tanggal 06 April 2011 kemarin Wakil Menteri Pertanian AS Michael Scuse berkunjung ke Indonesia.
Tahu dan Tempe salah satu panganan khas Indonesia telah dilirik oleh Pemerintah AS. Hal ini terbukti dari kunjungan Wakil Menteri Pertanian AS, Scuse, ke pabrik tahu tempe milik Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti).
Kunjungan Michael Scuse beserta rombongan adalah untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan panganan yang berbahan dasar kacang kedelai tersebut. Terlebih, karena selama ini bahan baku yang digunakan untuk membuat Tahu dan Tempe diimpor dari sejumlah negara di benua Amerika. Scuse datang bersama rombongan ke pabrik tahu tempe yang beralamat di RT 02/RW 06, Cipayung, Jakarta Timur itu sekitar pukul 14.30 WIB.

Indonesia memang merupakan negara pengimpor kedelai terbesar di dunia. Setiap tahun, jumlah kedelai yang diekspor ke Indonesia sebanyak 1.600 ton. Dari jumlah itu, sekitar 70-80 persen digunakan sebagai bahan baku pembuatan Tahu dan Tempe oleh Primkopti Jakarta Timur. Agaknya inilah yang membuat Scuse heran untuk apa sebenarnya kedelai-kedelai tersebut digunakan. Terlebih lagi sebagian besar kedelai yang diimpor berasal dari Kanada, Argentina dan Brasil.
Menurutnya ia penasaran karena Indonesia selalu mengimpor kedelai dalam jumlah besar setiap tahunnya. Lalu memutuskan untuk berkunjung datang ke sini, dan ternyata kedelai-kedelai tersebut telah digunakan untuk membuat Tahu dan Tempe.
Scuse sangat kagum terhadap bangsa Indonesia karena ternyata hingga saat ini masih mampu mempertahankan warisan budaya bangsanya, berupa panganan khas ini.
Tahu dan Tempe memang telah dikenal sebagai salah satu panganan asli Indonesia yang telah diakui dunia internasional.
Pada kesempatan itu, Scuse juga sempat menyerahkan bantuan dana sebesar ‘seratus empat puluh tujuh juta rupiah’ untuk perbaikan pabrik tahu tempe milik Primkopti Jakarta Timur. Dengan adanya bantuan dana segar ini, diharapkan Primkopti Jakarta Timur memiliki standar internasional sehingga kualitas produksinya pun dapat lebih ditingkatkan.
Ketua Primkopti Jakarta Timur, Suyanto, mengaku gembira dengan kunjungan yang dilakukan Wakil Menteri Pertanian AS dan berharap kunjungan ini membawa manfaat besar bagi para pengrajin tahu tempe binaannya. Prokdusi tahu tempe Primkopti ini memang bahan bakunya impor dari luar negeri, terutama dari Amerika Serikat. Selain kualitasnya bagus, harganya juga relatif murah. Dan sebenarnya Primkopti berminat menggunakan kedelai lokal, namun saat ini barangnya tidak ada di pasaran, padahal kualitas kedelai lokal jauh lebih baik.
Setahun yang lalu Forum Induk Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Inkopti) pernah meminta agar Tahu dan Tempe bisa diekspor hingga ke luar negeri. Apalagi, Tahu dan Tempe tersebut tidak hanya disenangi oleh warga Indonesia saja. Dan Wapres Boediono waktu itu telah berjanji akan mengkoordinasikan keinginan Forum Inkopto dengan menteri terkait serta berjanji untuk membantu memenuhi kebutuhan para pengrajin dan produsen tahu dan tempe.
Namun kenyataannya hingga saat ini ekspor tersebut masih belum terwujud dikarenakan harga kedelai lokal masih melambung tinggi bahkan barangnya mulai tidak ada di pasaran.
Apakah kedatangan Wakil Menteri Pertanian AS tersebut akan mewujudkan kita mengekspor Tahu dan Tempe ke luar negeri?
Kita semua berharap mestinya Indonesia memiliki warung makanan khas Indonesia di luar negeri seperti Amerika memiliki Kentucky dan Mcdonald.
Kita harus bangga dengan Tahu dan Tempe yang merupakan makanan khas Indonesia ! (EN).

http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2011/04/07/tahu-dan-tempe-akan-diekspor-ke-amerika/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar