Rabu, 16 Oktober 2013

Kini dan Nanti Kali Terabaikan ?




      Hitam, sangat keruh, bau dan tidak enak dipandang begitulah adanya jika kita melihat sepanjang Kali Kepiting. Kali ini melewati pemukiman penduduk sekitar Surabaya bagian utara dan timur mulai dari Jalan Pacar Keling dan bermuara pada pantai Kenjeran. Banyak sekali sampah domestik seperti plastik,popok bayi, bangkai hewan, bekas makanan dan limbah rumah tangga yang langsung dibuang ke badan Kali Kepiting. Sampah sampah tersebut rupanya bukan tidak sengaja dibuang masyarakat sekitar ke badan kali. Hal itu makin diperburuk dengan buangan limbah pabrik tahu dan tempe di sekitar Pasar Pacar Keling. Tentunya kualitas air di Kali Kepiting kini jauh di bawah normal. 

Banyak gelembung gas yang muncul kepermukaan kali, gelembung tersebut bukanlah oksigen melainkan gas beracun yang dihasilkan bakteri anaerob. Bakteri ini hanya bisa hidup pada kondisi air yang rendah atau tidak ada oksigen. Kondisi demikian akan banyak mempengaruhi menurunnya fungsi ekologis selanjutnya disekitar kali.
      Usaha penanganan dari pemerintah dan swadaya masyarakat sejauh ini belum terlihat secara signifikan. Menandakan tidak adanya regulasi dan keseriusan lembaga pemerintah sekitar menetapkan aturan terhadap sanitasi untuk warganya. Padahal warga yang cerdas berawal dari perilaku dan lingkungan yang sehat. Jika kondisi ini terus berlanjut bukan tidak mungkin kerusakan sistem sanitasi tidak teratasi dan penyakit akan mewabah secara cepat. Sehingga benar kata orang bijak, “Kondisi Kali adalah cermin perilaku masyarakat disekitarnya.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar